Generasi millennial, masih menjadi salah satu trending topic dalam dunia kerja. Bukan tanpa sebab, banyak perusahaan kini didominasi oleh generasi millennial atau biasa disebut generasi Y (Gen Y). Dengan perbedaan karakteristik dan ekspektasi yang dimiliki dibandingkan dengan generasi sebelumnya, kehadiran generasi kelahiran tahun 1980-2000 ini dalam dunia kerja, menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi.
Adalah William Strauss dan Neil Howe yang memperkenalkan istilah generasi millennial pada tahun 1987. Generasi ini banyak menghabiskan waktu dan berkembang pada milenium baru (tahun 2000). Generasi millennial pada umumnya ditandai dengan peningkatan penggunaan dan kelekatan dengan teknologi komunikasi, media sosial, dan dunia digital. Sejumlah streotip negatif dilekatkan pada generasi ini, seperti ‘kutu loncat,’ ‘kurang ajar’ (tidak tahu sopan santun), narsis, gila gadget, mementingkan diri sendiri, dan
tidak fokus.
Sejalan dengan perkembangan pemahaman terhadap generasi ini, kini tak sedikit dari para pimpinan perusahaan yang mulai memiliki pandangan positif terhadap generasi millennial. Generasi imajinatif, kreatif, inovatif, kolaboratif dan berorientasi pada hasil kerja. Dengan kenyataan bahwa generasi millennial menjadi generasi yang dominan dalam dunia kerja dan akan memimpin perusahaan di masa yang akan datang, perusahaan mulai berlomba-lomba menarik (attract) dan mempertahankan (retain) talent-talent terbaik dari generasi ini.
Continue reading