Cerdas Mengelola Bonus Tahunan

bonusPenting untuk mengelola dan menikmati bonus tahunan dengan tepat.  

Sebagai karyawan, biasanya awal tahun merupakan momen yang paling dinanti. Karena di awal tahun perusahaan merealisasikan pem- bagian bonus bagi karyawannya. Setelah bekerja selama 365 hari, sudah saatnya karyawan menikmati hasil kinerja yang telah dicapainya. Karyawan harap-harap cemas menantikan besaran bonus yang akan didapatnya.

Bonus adalah salah satu bauran strategi perusahaan dalam memotivasi dan mempertahankan karyawan. Kebijakan bonus berbeda-beda antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, biasanya bergantung pada ketercapaian kinerja organisasi dan juga ketercapaian kinerja masing-masing individu. Semakin besar ketercapaian kinerja organisasi biasanya sejalan dengan besaran bonus yang akan dibagikan ke karyawan. Semakin baik kinerja individu, berbanding lurus dengan besaran bonus yang akan didapat karyawan tersebut.

Besaran bonus yang didapat memang penting, tetapi lebih penting bagaimana mengelola dan menikmatinya. Tak jarang karyawan yang mendapat bonus dengan nilai biasa-biasa jauh lebih merasakan manfaatnya dibanding karyawan yang mendapat bonus sangat besar. Hal ini karena mereka mampu mengelolanya dengan baik.

Saatnya berbagi

Hal penting pertama yang harus dilakukan ketika mendapat bonus adalah berbagi dengan orang lain.  Berbagi adalah wujud rasa syukur dan terima kasih. Selain itu, perilaku berbagi juga diyakini sebagai cara ampuh dalam mendatangkan rezeki berikutnya.

Banyak orang sukses menerapkan konsep ini, Bill Gates contohnya. Sebagai orang terkaya di dunia, ia tak bosan mendonasikan sebagian kekayaannya. Bahkan langkahnya itu diikuti oleh Mark Zuckerberg, orang muda terkaya di dunia. Rumusnya, donasikan minimal 2,5%-10% dari bonus yang didapat. Silahkan disesuaikan dengan kondisi dan rencana keuangan yang telah dibuat.

Setelah ditentukan berapa nominal yang dikeluarkan untuk berbagi. Langkah berikutnya yaitu membagi sisa bonus ke dalam pos-pos keuangan. Asosiasi Wealth Managementmerekomendasikan 5 pos keuangan yang harus terisi: Kebutuhan (needs), utang (debts), keinginan (wants), tabungan (saving) dan investasi (investment).

Tutup lubang galian

Pos pertama yang perlu diperhatikan adalah utang pada pihak lain. Apakah punya utang ke pihak lain? Jika tidak ada, itu bagus. Jika punya, kini waktu yang tepat untuk melunasi utang. Idealnya cicilan utang tidak lebih dari 30% pendapatan. Jika seorang karyawan tercekik utang  dengan cicilan besarnya 50% dari pendapatan, yang bersangkutan harus segera  bayar paling tidak sampai cicilan 30% dari pendapatan. Kalau bisa lebih rendah, itu akan semakin baik. Seorang karyawan harus punya sikap dan semangat untuk segera melunasi, apalagi untuk utang yang sifatnya konsumtif.

Bersiap diri untuk hidup 1.000 tahun

Pos kedua yang harus diperhatikan adalah investasi. Investasi penting untuk kehidupan jangka panjang. Investasikan minimal 10% dari bonus yang didapat ke aset produktif apakah itu properti, saham, reksadana, deposito, emas dan lain-lain.

Karena hidup tidak selamanya lurus

Kehidupan sulit ditebak. Siapa pun tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di kemudian hari. Ketika gejolak ekonomi muncul, bisa jadi PHK terjadi. Atau tiba-tiba anak sakit dan membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya. Atau anak membutuhkan dana jumbo untuk masuk universitas terbaik, dan contoh-contoh kejadian lainnya.

Siapkan pos tabungan untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan dana darurat dengan jumlah cukup besar. Tabungan senilai 3-6 bulan pendapatan, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan adalah pos yang perlu disiapkan. Maka alokasikanlah minimal 10% dari uang bonus untuk pos ini.

Waktunya Menikmati

Satu tahun telah dilalui dengan mengagumkan. Hal-hal menakjubkan telah dicapai selama 365 hari. Kini saatnya menikmati hasil. Gunakan sisa bonus untuk memanjakan kebutuhan dan keinginan.

Mungkin sudah waktunya mengganti peralatan dan perkakas rumah untuk membantu kemudahan hidup keluarga. Atau perlu mengganti kendaraan, merenovasi  rumah, beli alat elektronik baru, atau membelikan istri dan anak-anak sesuatu yang sudah lama diidamkan sepert tas, sepeda, jam tangan, hand phone, laptop, games dan lain sebagainya.

Mulailah petualangan baru. Rekreasi ke dalam negeri atau luar negeri yang belum pernah dikunjungi. Makan bersama keluarga di sebuah restoran atau melakukan hobi seperti menonton teater, menonton film, mancing, belanja, menghias taman, membuat kebun hidroponik, mengikuti keanggotan komunitas yang disukai. Semua itu aktivitas yang layak dicoba.

Semoga awal tahun menjadi lebih sempurna, dan tahun ini dapat dilalui dengan karya yang lebih membanggakan.

*Tulisan ini dimuat di marketplus.co.id, 8 Maret 2017.

Please follow and like us:
0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *