Untuk mewujudkan kinerja organisasi yang tinggi tentu harus didukung dengan tim-tim yang berkinerja tinggi pula (High Performing Teams).
Beberapa bulan lalu Presiden Jokowi melakukan perombakan Kabinet Kerja (reshuffle jilid 2). Tak tanggung-tanggung, sebanyak 12 nama menteri dan kepala BKPM diganti.
Terlepas dari drama politik yang mengiringi, tujuan perombakan tim kabinet kali ini jelas, yaitu memastikan kinerja pemerintah optimal untuk mewujudkan visi Nawacita. Akan tercapaikah tujuan tersebut?
Seorang pemimpin tentu berharap organisasinya memiliki kinerja yang tinggi (High Performing Organization). Untuk mencapai kinerja yang tinggi ada prasyarat yang harus dimiliki oleh sebuah tim. Paling tidak ada 7 aspek yang perlu diperhatikan untuk membangun tim berkinerja tinggi.